MO--Krisis daya listrik di area PLN wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat (Sultanbatara) pelan-pelan mulai teratasi dengan kehadiran genset yang disewa PLN. Selain itu, program hujan buatan di kawasan DAS Mamasa untuk menambah debit air di PLTA Bakaru juga sudah memberikan sedikit solusi dalam mengurangi waktu pemadaman listrik di daerah tersebut.
Saat ini, genset yang disewa PLN sudah tiba dengan daya 10 Megawatt (MW). ‘’Pekan depan akan datang lagi 10 MW dan 9 MW sudah bisa dipakai,’’ ujar General Manager PT PLN wilayah Sultanbatara, Haryanto di Makassarr, kemarin.
Dengan tibanya genset tersebut, dalam sepekan terakhir ini, pemadaman listrik yang dirasakan warga sudah mulai berkurang. Jika sebelumnya pemadaman dilakukan bisa tiga hingga empat kali sehari dengan durasi tiga jam, kini pemadaman dilakukan tinggal dua kali sehari dengan durasi tetap tiga jam.
Menurut Haryanto, genset yang tiba diprioritaskan untuk mengatasi masalah listrik di lokasi-lokasi publik seperti rumah sakit. Haryanto berharap dengan hadirnya genset tersebut, bisa mengatasi defisit daya listrik di wilayah Sultanbatara yang kini mencapai 140 MW. Kondisi itu akan berlangsung hingga akhir tahun ini hingga PLTGU Sengkang kembali berperasi.
Selain suplai daya melalui genset yang disewa dari berbagai daerah, PLN juga telah mengupayakan hujan buatan hasil kerjasama dengan BPPT. Hujan buatan tersebut, memakan biaya Rp 115 juta sekali hujan buatan, yang ditargetkan akan dilakukan selama 20 kali.
Menurut Hayanto, untuk hujan buatan, meski belum sesuai dengan harapan, namun setidaknya debit air di PLTA Bakaru sudah mulai naik dan kadang-kadang sudah cukup bagus untuk dipakai memutar turbin air.(www.republika.co.id)
Saat ini, genset yang disewa PLN sudah tiba dengan daya 10 Megawatt (MW). ‘’Pekan depan akan datang lagi 10 MW dan 9 MW sudah bisa dipakai,’’ ujar General Manager PT PLN wilayah Sultanbatara, Haryanto di Makassarr, kemarin.
Dengan tibanya genset tersebut, dalam sepekan terakhir ini, pemadaman listrik yang dirasakan warga sudah mulai berkurang. Jika sebelumnya pemadaman dilakukan bisa tiga hingga empat kali sehari dengan durasi tiga jam, kini pemadaman dilakukan tinggal dua kali sehari dengan durasi tetap tiga jam.
Menurut Haryanto, genset yang tiba diprioritaskan untuk mengatasi masalah listrik di lokasi-lokasi publik seperti rumah sakit. Haryanto berharap dengan hadirnya genset tersebut, bisa mengatasi defisit daya listrik di wilayah Sultanbatara yang kini mencapai 140 MW. Kondisi itu akan berlangsung hingga akhir tahun ini hingga PLTGU Sengkang kembali berperasi.
Selain suplai daya melalui genset yang disewa dari berbagai daerah, PLN juga telah mengupayakan hujan buatan hasil kerjasama dengan BPPT. Hujan buatan tersebut, memakan biaya Rp 115 juta sekali hujan buatan, yang ditargetkan akan dilakukan selama 20 kali.
Menurut Hayanto, untuk hujan buatan, meski belum sesuai dengan harapan, namun setidaknya debit air di PLTA Bakaru sudah mulai naik dan kadang-kadang sudah cukup bagus untuk dipakai memutar turbin air.(www.republika.co.id)
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !