Drs Obednego Depparinding MH, Bangun Mamasa Dengan Konsep Gerbang Sismark

MO -- Pasangan Drs Obednego Depparinding MH-Drs H Ramlan Badawi MM, belum lama ini, resmi dilantik Gubernur Sulawesi Barat Drs H Anwar Adnan Saleh sebagai bupati-wakil bupati Mamasa periode 2008-2013. Bagi masyarakat Mamasa, nama Obednego Depparinding dan Ramlan Badawi,mungkin sudah tak asing. Keduanya dikenal sebagai tokoh masyarakat Mamasa yang cukup merakyat. Itulah sebabnya, ketika gong pilkada Mamasa ditabuh, Obed Depparinding dan Ramlan Badawi mengukuhkan dirinya untuk maju dalam perhelatan akbar di daerah tujuan wisata itu. Alhasil, pasangan yang dijagokan partai berlambang beringin dalam Pilkada yang digelar Juli lalu, mampu meraup suara terbanyak dari rival-rivalnya dan terpilih sebagai pemenang pilkada yang ditandai dengan rapat penetapan calon bupati-wakil bupati terpilih oleh pihak KPU setempat. Kemenangan pasangan Obednego-Ramlan dalam perhelatan yang cukup seru, tak lepas dari kesolidan partai pengusung dan kepiawaian masyarakat dalam memilih calon pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Kini, pasangan yang berlatar belakang politisi dan pendidik itu mulai berbenah untuk menata daerah yang dipimpinnya, termasuk mewujudkan janji-janji kampanye mereka. Mewujudkan masyarakat Mamasa yang madani dalam ikatan kondosapata wai sapalelean adalah salah satu visi Obednego Depparinding dalam memajukan Mamasa ke depan. Konsep ini diangkat dari komitmen moral ikatan masyarakat kondosapata wai sapalelean . Yang senantiasa mendorong prilaku mesa kada dipotuo pantan kada dipomate sebagai etos atau bersama. Kondosapata menurut Obednego mengandung makna masyarakat yang memiliki ikatan yang sangat solid dalam mendorong terwujudnya ekonomi yang berfokus pada kepentingan masyarakat. Sehingga tercipta masyarakat yang memiliki kesejahteraan yang setaraf dan berkeadilan , saling peduli dan saling mendorong serta mencegah timbulnya kesenjangan ekonomi dalam suatu wilayah dalam konsep masa kini yakni masyarakat madani. Wai sapalelean mengandung makna saling mempengaruhi, saling mendorong tanpa ego lokal . Tetapi saling tergantung dan diterima semua pihak dari generasi ke generasi yang dalam konsep modern dikenal sebagai konsep pembangunan berkelanjutan. ‘’Komitmen tersebut bila dijadikan sebagai pendorong bersama masyarakat pemerintah dan dunia usaha maka akan mewujudkan masyarakat Mamasa yang madani dari generasi ke generasi,’’ jelas Obednego. Menurut Obednego, untuk mewujudkan visi tersebut, maka dilakukan pencapaian bersarkan misi. Misalnya dari segi aparatur, pihaknya akan mewujudkan pemerintahan yang baik, meningkatkan daya saing aparatur, revitalisasi birokrasi dan terciptanya organisasi pemerintah yang miskin struktur kaya fungsi. Dari segi pembangunan, Obednego yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Mamasa mengutarakan, mewujudkan konsep gerakan pembangunan berbasis masyarakat (Gerbang Sismark) yang bernuansa ke depan dan lestari, pembangunan yang memiliki peluang pasar yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan berpihak kepada masyarakat dan konsep tata ruang wilayah dan tata ruang kota. Dari segi publik, meningkatnya kemampuan SDM, peranserta masyarakat, peran swasta  dan terciptanya layanan publik yang berpihak pada mutu dan kebutuhan masyarakat serta terciptanya kehidupan toleransi dan kebersamaan dalam masyarakat majemuk. Dari segi sosial budaya yakni meningkatnya prilaku budaya lokal dan potensi masyarakat. Mantan Ketua DPRD Mamasa ini mengutarakan, mewujudkan masyarakat sejahtera, tidaklah mulus. Melainkan diperhadapkan dengan sejumlah permasalahan. Diantaranya, rendahnya kualitas SDM, potensi SDA, sarana dan prasarana, peluang investasi dan keberdayaan kelembagaan kurang memadai. ‘’Untuk mengatasi permasalahan ini maka kebijakan yang dilakukan harus mampu memberi jaminan pada terciptanya peluang percepatan dan pengembangan mengejar daerah lain melalui kegiatan pendidikan formal dan non formal bagi SDM yang masih rendah,’’ tandasnya. Untuk meningkatkan potensi SDA dan keragaman produk pertanian, pihaknya membuat kebijakan pengembangan sumber daya berkelanjutan yang memihak masyarakat lokal , pengembangan produksi agroindustri terbaru dari pengembangan potensi lokal. ‘’Mewujudkan visi Mamasa yang sejahtera maka dilakukan dengan semua komponen yang ada dengan pendekatan yang berporos pada ekonomi berbasis masyarakat dengan strategi gerakan pembangunan pembangunan percepatan dan pengembangan melalui pendekatan pembangunan terpadu dan gerakan pembangunan berbudaya,’’ terang Obednego dalam suatu acara di Mamasa. Gerakan pembangunan terpadu, lanjutnya, dilakukan dengan pendekatan sektoral dan wilayah. Pendekatan sektoral meliputi pembangunan pertanian secara luas termasuk pencetakan sawah baru, pembangunan perhubungan dan parawisata, fasilitas umum dan pembangunan tenaga kerja . Pendekatan wilayah meliputi penwilayahan pembangunan dan pusat-pusat pertumbuhan. Gerakan pembangunan berbudaya dilakukan dengan pendekatan resurces base yang ada dalam masyarakat baik natural resurces maupun human resurces sekaligus dengan socio culturalnya. Faktor kunci keberhasilan yakni komitmen pemerintah dan DPRD Mamasa, aparatur yang bersih dan beretos pembelajar, perencanaan strategis yang berkelanjutan, pendataan potensi lokal, pembangunan yang memiliki peluang investasi, kebijakan yang berorientasi pada permasalahan mendasar serta adanya peran nyata dari tokoh masyarakat terutama tokoh adat dan tokoh agama. Obednego mengutarakan, kabupaten Mamasa yang terbentuk sejak 2002 memerlukan strategi spesifik mengejar ketertinggalan dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya . Sekaligus mengejar ketinggalan dari daerah lain melalui strategi percepatan dan pemerataan pembangunan menuju masyarakat Mamasa sejahtera. Konsep ini pada dasarnya berporos pada terwujudnya ekonomi kerakyatan dengan bertumpu pada pembangunan yang berkelanjutan lestari dan memiliki peluang pasar melalui gerakan pembangunan berbasis masyarakat pada 5 bidang yang potensia yakni infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan penataan wilayah dan kota. Percepatan pembangunan infrastruktur sangat besar perannya dalam membuka hubungan dunia luar dan arus transportasi barang, termasuk hasil produksi, mobilisasi penduduk  dan untuk mendukung percepatan Mamasa sebagai tujuan wisata di provinsi Sulawesi Barat. Percepatan bidang infrastruktur dilakukan melalui peningkatan status jalan dan pembangunan jalan-jalan produksi. Pembangunan bidang ekonomi akan bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan dengan kegiatan strategis melalui pusat pengembangan ekonomi berdasarkan potensi yang dominan pada setiap wilayah dan tidak bersifat egosentral seperti kopi, coklat, vanili, sayuran dan kacang=kacangan, pemberdayaan usaha masyarakat koperasi desa, pencetakan sawah baru dan revitalisasi lahan. Bupati Mamasa mengungkapkan, pembangunan bidang pendidikan merupakan hal yang mendasar untuk meningkatkan SDM seutuhnya. Untuk dapat melakukan percepatan di bidang pendidikan ini dikaitkan dengan kondisi geografis dan luas wilayah serta kemampuan masyarakat maka dilakukan melalui upaya pendidikan bersubsidi, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk kesejahteraan guru dan penghargaan terhadap pelaku di bidang pendidikan. Kabupaten Mamasa terbentuk berdasarkan UU No.11 tahun 2002 . Luas wilayahnya berkisar 2.759,23 km2. Kondisi topografis terdiri dari dataran, perbukitan dan pegunungan . Penduduk Mamasa sebagian besar bergerak di sektor pertanian. Potensi  andalan Mamasa meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan pariwisata. Jumlah penduduk kabupaten Mamasa hingga saat ini mencapai 122.380 jiwa  dan tersebar di 175 kelurahan dan desa.  Hatta Harris Rahman  (www.madina-sk.com)