SEJARAH Lahirnya KONDOSAPATA 5: KARUA BA'BANA MINANGA
Written By Unknown on Jumat, 21 Mei 2010 | 23.13
JIKA tulisan sebelumnya saya mengupas tentang pembagian wilayah dan fungsi masing-masing wilayah di wilayah Pitu Ulunna Salu, maka di wilayah lain yaitu KARUA BA'BANA MINANGA juga ada pembagian wilayah dan fungsi masing-masing wilayah.
Perlu diketahui bahwa Pitu Ulunna Salu (PUS) adalah wilayah tujuh kepala adat yg mendiami tujuh Hulu Sungai, sebagai lambang dari tujuh pemimpin yg menguasai tujuh hulu sungai yg saya sdh tuliskan berdasarkan fungsinya, mulai dari TABULAHAN, ARALLE, MAMBI, BAMBANG, RANTE BULAHAN, MATANGNGA DAN TABANG.
Sedangkan wilayah Kondospata lainnya terdiri dari delapan muara (Hilir) atau dalam bahasa Kondosapata "KARUA TIPARITIKNA WAI" Ini juga merupakan simbol pembagian wilayah dan kekuasaan yg mempunyai fungsi yg berbeda dan harus dihormati. Dapat disimpulkan, bahwa wilayah Kondospata terdiri dari dua bagian, yakni PITU ULUNNA SALU dan KARUA BA'BANA MINANGA.
DAN inilah pembagian kekuasaan dan fungsi di wilayah KARUA BA'BANA MINANGA.
Turunan PONGKAPADANG yg tinggal MESSAWA, (Karua ba'bana Minanga), Dijuluki (Digente') TALINGA RARA' MATA BULAWANNA KONDOSAPATA. Artinya mereka ini bertugas sebagai mata-mata dan intelejen jika ada musuh yg mau memasuki wilayah Pitu Ulunna Salu Karua Ba'bana Mianga. Ia lalu melaporkan ke Aralle, sebagai penghubung dan juru bicara Kondosapata. Atau melaporkan kepada para kepala adat.
Turunan PONGKAPADANG yg mendiami ULU MANDA', Dijuluki (Digente') SULLUKAN KADA NENE', BALATANANNA PITU ULUNNA SALU KARUA BA'BANA MINANGA. Artinya, wilayah ini adalah batas tanah wilayah kondospata. Kepala adat dan warganya di sini mempertahankan wilayah ini sebagai wilayah kekuasaan Kondospata.
Turunan PONGKAPADANG yg tinggal di PANETEAN, Dijuluki (Digente') TAMPAKNA TABULAHAN. Artinya sebagai batas tanah Tabulahan dan Aralle. Kepala adat yg tinggal disini menjadi saksi perbatasan antara Tabulahan dan Aralle.
Turunan PONGKAPADANG yg tinggal di MAMASA, Dijuluki (Digente') RAMBU SARATU', LIMBONG KALUA', TASIK MALOLONGANNA INDONA TABULAHAN. Artinya : Digelar sebagai pengemban dan pelaksanan perjanjian antara Indona Tabulahan dan penghuni wilayah Indona Mamasa. Tanah wilayah Lembang Mamasa wajib dikunjungi Indona Tabulahan dengan memperoleh hasil garapan tanah, seperti padi, atau hasil pertanian lainnya, untuk dibawa ke Indona Tabulahan, supaya penghuni yg hidup di lembah yg subur ini, hidup makmur, sejahtera serta mendapat berkat (Upa') dalam kehidupan mereka.
Turunan PONGKAPADANG yg hidup di OROBUA, Dijuluki (Digente') INDONA SESENA PADANG, TOSIKAMBI' DUA RANDANNA, PENGGULINGANNA KONDOSPATA', TOMA'DUA LALAN BALIADA'NA MAMASA, TOMANGNGINDO' TAMA RAMBU SARATU'. Artinya : Seorang Toko bernama Nene' PASA'BUAN, datang menuntut haknya setelah wilayah lembang Mamasa sdh dibagi dalam wilayah kekuasaan. nenek Pasa'buan datang menuntut haknya karena Babinya dipotong saat pembukaan SEPU' (tas tangan tenunan) sebagai bukti perjanjian para tua-tua atau kepala adat untuk menghormati tugas dan fungsi masing-masing di wilayah Kondospata'. Maka Nene'Pasa'buan diberi hak untuk menduduki wilayah OROBUA, setelah sebelumnya harus membawa daun enau
(daun Induk) dan daun paku randanan (Pakis) untuk ditukar dengan padi.
Turuanan PONGKAPADANG yg mendiami OSANGO, DIGENTE' TOKERAN SEPU'NA KONDOSAPATA. Osango adalah tempatanya para pemangku adat untuk berisitirahat sambil menggantung Sepu' (tas tangan). Osango juga sebagai tempat untuk menyimpan
perjanjian di Lembang Mamasa, berupa benda bukti perjanjian dan Osango adalah sebagai bukti ikrar kesetiaan terhadap perjanjian para pemangku adat di wilayah Pitu Ulunna Salu.
Turuanan PONGKAPADANG yg mendiami MALA'BO (MALABO), DIGENTE' TANDUK KALUA' PALASA MAROSONNA KONDOSAPATA. Anak- cucu Pongkapadang yg mendiami wilayah ini, terkenal dengan keberaniannya bertarung, sangat kuat dan pintar mengatur strategi perang. Keberanian mereka diibaratkan sebagai seekor kerbau petarung yg gagah berani, mempuanyai tanduk yg kuat dan lebar, serta otot yg kokoh. Untuk itu, pemangku adat yg mendiami wilayah ini di beri jabatan sebagai panglima perang jika ada yg mencoba mengganngu atau mengacau di wilayah Kondosapata. Sampai saat ini, anak-anak yg ada di Malabo' masih terkenal keberaniannya dan sangat disegani di wilayah Kondosapata.
Turuanan PONGKAPADANG yg ada di TAWALIAN. DIGENTE' TANDALIANNA PADANG. Saat pembagian wilayah, warga dan pemangku adat di sini tidak sempat diberikan haknya, karena kabarnya datang terlambat. Tapi saat mau diambil keputusan dalam pembagian wilayah, mereka ditunjukkan wilayah di sebelah Timur, (TANDALIAN), dalam bahasa Mamasa di Sebut TAWALIAN, TAWA (Jatah) LIAN (di seberang). Atau jatah di Sebrang atau TAWALIAN. Perlu diketahui bahwa leluhur orang tawalian, berasal dari Passokkoran bahagian Balanipa bernama PATTONI atau PUA' TONI' (disadur dari buku Drs. Arianus Mandadung).
Dalam buku Drs. Arianus Mandadung yg saya jadikan referensi dalam tulisan ini, Pua'Toni' meninggalkan daerahnya di Passokoran Balanipa, karena di sana sering terjadi konflik, perselisihan. Lalu iya datang ke Tawalian untuk mencari kehidupan baru yg lebih tentram, aman dan damai. Pua' Toni' meninggalkan Passokoran bersama beberapa saudaranya, diantaranya : PUA' LILLIN (Pualillin), PUA' DAKDA, PUA' GASA', PUA' TETE, Atau mereka dikenal dgn empat serangkai (Empat bersaudara). Dalam perjalanan mereka, tibalah di sebuah gunung dan mereka sepakat untuk berpencar mencari wilayah masing-masing. Pua' Toni' memasuki wilayah Tawalian lalu minta izin kepada pemangku adat bernama Dettumanan, cucu Pungkapadang. Oleh pemangku adat Dettumanan, Pua'Toni' diberi izin tinggal di wilayah ini. Oleh karena Pua' Toni' datang agak terlambat setelah pembagian wilayah, oleh kebijakan Pemangku Adat Deetumanan, Pua' Toni diberi wilayah, sbb : Tawalian (sebelah sana), terdiri dari Salu Mandalle', Salu Bue, Tanete Lamba' sampai di wilayah Sesena Padang.Kebijakan pemberian wilayah kekuasaan ini, diambil Nenek Dettumanan saat berada di Salu Tabi. Pada saat Pua'Toni' mulai menetap di wilayah barunya ini, dia mendirikan pondok tinggi (Lempo). Tujuannya agar dari jauh dapat melihat musuh yg datang akan mengacaukan. Rupanya Pua' Toni betul-betul trauma dengan konflik yg ada di daerahnya di Passokoran Balanipa.(tentang riwayat nenek Pua'Toni, sampai dimakamkan dimana, akan dibahas dalam sesi lain)
Oktovianus Dadunan, Pendiri Group Kondosapata
Label:
sejarah
maaf sebelumnya mungkin penulisnya ini lagi mimpi atau mengigau....seumur hidup sy baru kali ini tau klu kondosapata itu wilyahnya terdiri dari pitu ulunna salu dan karua ba'bana minanga....semua orang tau bahwa kondo sapata (Mamasa) itu wilayah yg sangat kecil yg merupakan bagian dari pitu ulunna salu. Karua ba'bana minaga BUKAN merupakan bagian dari PUS terlebih lagi kondo sapata....KONDO SAPATA ITU HANYA MELIPUTI MAMASA TITIK...nGAUUUUR NI ORANG....
BalasHapusMaaf Pak Darius ini dari dunia mana, koq tidak tahu sejarah... Kondo sapata' wai sapalelean itu adalah istilah untuk menyatukan wilayah dari PUS sampai ke wilayah Mamasa.. pengertian "Kondo Sapata, wai sapalelean" adalah "satu petak sawah yang luas, yang pengairannya sama rata"... yang mengandung arti "kemerataan di segala bidang".. yang sekarang ini sebenarnya tidak berfungsi lagi...Mungkin Pak Darius keliru di sini.. yang Pak Darius maksud mungkin istilah "Limbong Kalua'" kalau istilah ini memang hanya mencakup mamasa, yakni "tanda langngan tanda sau'". Sorry Pak Darius, saya terusik dengan pemahaman anda yang saya anggap sebagai satu kekeliruan, Tabe' lako Pak Darius.
BalasHapusDari Tabulahan
mamasa tondok kadadianku.....
BalasHapusmenambah wawasan.. salam kenal
BalasHapusadakah sepetak sawah yg luas.. bodoh ni orang...
BalasHapussemua sawah itu luas, cuma di petak-petakkan agar orang yg menggarap tdak sering selisih paham... Jika di artikan, kondosapata itu tdak hanya mencakup satu wilayah saja tapi seluruh wilayah PUS/KBM
BalasHapuskondosapata itu penamaan satu suku yaaa???
BalasHapus