MO -- Musim hujan yang terus mengguyur Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, beberapa bulan terakhir, menyebabkan puluhan kilometer ruas jalan menuju kabupaten rusak, Rabu (26/5). Kondisi tanah yang labil di sepanjang rute jalan juga berpotensi longsor.
Jarak Polewali Mandar-Mamasa yang tidak lebih dari 100 kilometer biasanya bisa ditempuh dalam dua jam. Sekarang, jarak bisa dicapai lima jam lebih. Hal ini bukan hanya menyita waktu, tapi biaya perjalanan pun membengkak hingga 100 persen.
Selain itu, memaksakan kendaraan melintas dalam kondisi medan yang sulit juga menyebabkan kerusakan. Tak sedikit pengendara harus mengganti onderdil kendaraan yang rusak selama perjalanan.
Para supir dan pengguna jalan lainnya sering mengeluhkan situasi itu. Sejauh ini, pemerintah setempat belum juga memperbaikinya. Padahal, jumlah pengendara yang mengalami kecelakaan akibat kerusakan jalan sudah tak terhitung.
Tidak hanya itu, kondisi jalan yang sulit kerap digunakan pihak-pihak tertentu untuk memaksa para supir dan pengguna jalan membayar sejumlah uang tanpa alasan jelas. Bahkan, disertai ancaman kekerasan.
Kepala Bina Marga Kementerian Pekerjaa Umum Kabupaten Mamasa Samuel Gandang mengatakan, tugas propinsi dan pusat untuk membenahi jalan yang sudah lama rusak parah. "Inisiatif pemerintah setempat adalah melakukan penaggulangan darurat setiap kali ada ruas jalan yang terputus atau tertimbun longsor, agar tetap bisa dilalui kendaraan dalam kondisi darurat.(IDS/SHA)
Menggelikan membaca statement Kepala BinaMarga PU kab Mamasa di atas. kerjanya hanya darurat. wah wah..inisiatifnya hanya bila ada keadaan darurat. Pantasan jalanan di sana tidak pernah diurus. selebihnya tidur tidur kali menikmati gaji. mestinya terima gaji darurat juga. Bagaimana Mamasa bisa maju kalau pejabatnya masih memiliki pola pikir seperti ini. Pemekaran diadakan justru supaya inisiatif dari bawah. Masak harus menunggu pak Mentri. Kapan pak mentri bisa melihat jalan jalan yang rusak di mamasa? mesti dari sana dong yang mengajukan proposal ke pusat...Inilah hasil langsung dari pemekaran..bagi bagi jabatan tapi tidak terlibat rutin dalam pekerjaan. tunggu darurat..parah parah deh
BalasHapus