MO -- Hujan deras mengakibatkan tanah longsor di jalan poros Tabang, Mamasa sepanjang 36 km putus total. Akibatnya, 7. 328 jiwa terisolir dan terancam kelaparan.
Selain itu, harga sembako melonjak tajam hingga mencapai 200%. Beras misalnya dari harga Rp6.000 naik menjadi Rp17.000 per kilogram, minyak tanah dari harga Rp5.000 naik menjadi Rp12.000 per liter.
Tak hanya itu, tanah longsor yang menerjang 17 rumah penduduk, satu orang dilaporkan hilang. Kondisi Kecamatan Tabang saat ini masih memprihatinkan.
Longsor ini juga memperlambat perjalanan. Sebelum longsor warga menempuh perjalanan 3 jam yang menggunakan roda empat, namun sekarang ini menjadi sehari semalam atau 24 jam.
Hal tersebut dilaporkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis) PU Kabupaten Mamasa, Ir Arie Zeth Ponno kepada Upeks usai melaporkan ke Gubernur Sulbar, Drs Anwar Adnan Saleh saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mamasa.
Di hadapan gubernur, Kadis PU Mamasa melaporkan kondisi terkini pasca tanah longsor di daerah Tabang dan sekitarnya.
Hal senada disampaikan Camat Tabang Adrianus. Dia mengatakah, wilayah tersebut berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja terdapat 70 titik lonsor. Hal itu mengakibatkan warga kesulitan mencari kebutuhan sehari-hari.
Menurut Adrianus, untuk menyambung hidup warga hanya mengandalkan ubi kayu dan singkong untuk bertahan hidup.
Menyikapi laporan tersebut, Gubernur Sulbar langsung bertindak. Gubernur Sulbar, memerintahkan kepada Kadis PU provinsi dan kabupaten berupaya membuka isolasi perbatasan Tabang dan Kota Mamasa. (har)
Longsor, 7.328 Jiwa Terisolasi
Written By Unknown on Kamis, 27 Mei 2010 | 04.15
Label:
kabupaten mamasa
,
longsor
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !