
Massa Obed menilai Gubernur Sulbar adalah bagian konspirasi yang menggulingkan Obed dari kursi Bupati Mamasa pertengahan 2011 lalu. Unjuk rasa massa pendukung Obed yang juga mantan Ketua DPRD dan Ketua Partai Golkar Mamasa ini dipusatkan di bundaran kota Mamasa.
Sebelumnya massa menggelar konvoi keliling kota Mamasa. Tiba di halaman kantor gabungan dinas-dinas Mamasa, massa pendukung Obed menggelar orasi hingga para pegawai di kantor kaget dan berhamburan keluar ruangan menyaksikan aksi unjuk rasa di depan kantor mereka.
Dalam orasinya, massa pendukung Obed mengajak semua pegawai mendukung pelantikan Obed Nego Depparinding menjadi Bupati Mamasa kembali sesuai putusan PK Mahkamah Agung tertanggal 18 Januari 2012 yang memerintahkan pengadilan dan pemerintah mengembalikan jabatan Obed dan memulihkan nama baiknya.
Aksi kemudian dilanjutkan ke depan Kantor Bupati Mamasa yang saat ini dijabat Ramlan yang sebelumnya menjadi wakil Obed di pemerintahan Mamasa. Di tempat ini, massa Obed kembali mengajak para pegawai mendukung upaya pelantikan Obed sesuai putusan PK MA. Para pendukung Oebd menyatakan Mamasa sejak 18 Januari 2012 tak ada bupati definitif di Mamasa atau terjadi kekosongan kekuasaan. Mereka menilai jabatan Bupati Mamasa yang diduduki Ramlan saat ini tidak sah secara hukum.
"Ramlan bukan Bupati Mamasa, kami menyatakan sejak putusan PK MA dikeluarkan 18 Januari lalu maka di Mamasa tidak ada bupati, Ramlan hanyalah pejabat sementara sebelum Obed dilantik kembali jadi bupati sesuai putusan PK MA," ujar Andi Daeng Bonggadatu.
Massa pendukung Obed juga menyatakan sikap akan berhadap-hadapan dengan siapa pun termasuk petugas jika mengizinkan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh menghadiri Hari Jadi Kabupaten Mamasa pada 11 Maret mendatang.
Sumber: Kompas
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !