Ratusan Anggota Brimob Masih Bersiaga di Polres Mamasa

MO -- Pascapenyerangan warga, 200 personel Brigadir Mobil Kepolisian Wilayah Pare-Pare masih menjaga ketat Kantor Kepolisian Resor Mamasa, Sulawesi Barat, Ahad (25/4). Pengamanan dibantu anggota Kepolisian Resor Polewali dan Polres Mamasa.

Pengamanan ini sebagai upaya pencegahan guna mengantisipasi kemungkinan keluarga korban yang masih kecewa dengan kematian Joni Paotonang, dan bakal kembali menyerang. Namun polisi menilai sikap emosi keluarga korban sebagai aksi solidaritas sesaat. Polisi memilih cara persuasif menangani kasus ini ketimbang tindakan refresif terhadap pelaku perusakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan dipicu ketika Selasa silam, Muhammad Nasir memotong selang air milik Joni Paotonang. Tersinggung ditegur Joni, Nasir menebas korban hingga sekujur tubuh Joni terluka parah. Korban sempat dirujuk ke Rumah Sakit Parepare. Namun, akibat luka terlampau parah, lima hari usai kejadian Joni meninggal.

Kejadian ini memicu kemarahan keluarga Joni. Sekitar 300 orang dari keluarga Joni menyerbu Markas Polres Mamasa, Jumat petang silam. Mereka menuntut Nasir yang sedang di dalam sel tahanan dibunuh sebagai balasan atas perbuatannya. Massa bahkan sempat masuk hingga ke halaman sel tahanan.

Sejauh ini keluarga Nasir telah mengungsi ke tempat lain guna menghindari amuk massa. Sementara puing-puing rumah dan perabotan keluarga Nasir yang dirusak massa hingga kini masih berserakan di lokasi. Rumah kebun milik Nasir yang menjadi tempat Joni dibacok hingga hari ini kosong.

Kapolres Mamasa Ajun KOmisaris Besar Polisi Agus Risendi menjamin akan tetap memproses hukum terhadap Nasir. Sementara Almarhum Joni Paotonang tiba di rumah duka di Mamasa menjelang Sabtu dini hari. Jenazah disemayamkan di Polewali Mandar sebelum dibawa keluarganya ke Mamasa untuk dikebumikan semalam.(YNI/AYB)

Sumber: http://berita.liputan6.com