Gubernur Sulbar Minta Warga di Mamasa Menahan Diri

MO -- Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh, Sabtu (24/4), meminta warga di Kabupaten Mamasa menahan diri dengan tidak melakukan tindakan anarkis. Gubernur Sulbar melalui Kepala Biro Humas Pemprov Sulbar, Yusri Basir, di Mamuju, menyampaikan, agar warga Mamasa tetap menjaga situasi di wilayahnya agar tetap berlansung kondusif aman dan terkendali, pasca-penyerangan warga ke Mapolres Mamasa.

"Gubernur meminta agar semua pihak di Mamasa tidak berbuat sesuatu yang anarkis yang melanggar hukum yang membuat situasi menjadi tidak kondusif," kata Yusri.

Yusri juga meminta warga Mamasa mewaspadai adanya pihak ketiga, jika ada yang mencoba memanfaatkan situasi dan membuat situasi di Mamasa menjadi lebih tidak kondusif. Sebelumnya situasi di Mamasa mencekam Jumat Malam, akibat dipicu aksi sekitar 300 orang warga Mamasa yang mendatangi kantor Mapolres Mamasa, yang kemudian melempari dan merusaknya.

Aksi penyerangan Mapolres oleh warga Mamasa tersebut, diduga karena dipicu aksi penganiayaan yang dilakukan salah seorang warga Mamasa MH (40) yang kini ditahan di Mapolres Mamasa, kepada korbannya Jhoni Paotonan (35). Korban Jhoni Paotonan dibacok tersangka karena tidak terima pipa air yang menuju rumahnya dipotong korban, MH kemudian membacok korban di kebunnya.

Korban yang dikabarkan tewas setelah dirujuk ke rumah sakit Parepare Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat reaksi dari keluarganya yang kemudian ingin menemui tersangka MH ditahanan Mapolres Mamasa. Aksi tersebut berbuntut menjadi penyerangan Kapolres Mamasa dengan aksi pelemparan dan perusakan.

Kapolres Mamasa Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Rizendy mengatakan, situasi di Mamasa berangsur-angsur kondusif. Ia mengatakan, sekitar 100 personel dari Brimob Polwil Parepare diturunkan untuk mengamankan situasi di Mamasa agar tetap terkendali. (Ant/RIZ)
Sumber: http://www.metrotvnews.com