MAMASA – Kabupaten Mamasa memiliki beberapa objek wisata potensial untuk dikembangkan. Namun, akses ke daerah ini sulit, karena akses jalannya rusak parah. Padahal, daerah pecahan Kabupaten Polewali Mamasa (Polmas) yang berubah menjadi Polewali Mandar (Polman) ini memiliki puluhan objek wisata.
Destinasi wisata di Mamasa terdiri atas wisata alam maupun wisata religi. Untuk wisata religi ada obyek wisata Bukit Pena yang terletak di Desa Balla Peu, Kecamatan Balla. Di wilayah tersebut terdapat sebuah patung Bunda Maria yang dikenal sebagai patung tertinggi di Asia Tenggara.
“Banyak objek wisata, tetapi sarana dan prasarana tidak mendukung. Akses jalan menuju Mamasa sangat buruk. Apalagi kalau musim hujan tiba, bisa dipastikan jalanan menjadi rusak parah,” kata Mesbi, salah seorang warga Kecamatan Balla kemarin.
Menurut penuturan Mesbi, dari sejumlah wisatawan asing yang datang ke Bukit Pena, kebanyakan mereka mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Selain itu, para wisatawan juga mengeluhkan kurangnya sarana dan prasarana pendukung untuk bisa menikmati keindahan alam.
Misalnya, ketersediaan air, listrik, dan tempat istirahat. Seharusnya, kata Mesbi, hal itu mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga para wisatawan merasakan kepuasan tersendiri ketika berkunjung ke Mamasa. Karena dengan begitu, ekonomi masyarakat Mamasa pun akan semakin meningkat. “Kalau banyak pengunjung yang datang, itu bagus untuk kita. Karena bisa membuat suatu usaha yang bisa menopang perkembangan ekonomi kita,” katanya.
Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (Ipmapus) Sulbar M Hidayat AR Tumpang sempat menyoroti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa, karena dianggap tidak memberikan perhatian serius terhadap wilayahnya. Khususnya dalam memaksimalkan potensi wisata. Menurut dia, objek wisata di Kabupaten Mamasa tidak kalah dengan objek wisata di Bali yang bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Seperti halnya di Kabupaten Tana Toraja (Tator) sebagai salah satu kabupaten andalan Sulsel di sektor pariwisata. Objek wisata itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Mamasa, Sespa, Nosu, Mambi, Sumarorong, Messawa, Bambang, Tabulahan, dan Balla. Dari sembilan kecamatan itu, semuanya memiliki objek wisata yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti permandian air panas Mamasa, air terjun Liawan Sumarorong, dan Bukit Pena Balla.
Karena itu, kata Hidayat, jika potensi wisata tersebut tidak diperhatikan akan sia-sia. “Selain itu, Mamasa juga tidak akan bisa berkembang dan maju. Sebab hanya di sektor jasa pariwisatalah yang bisa dikelola untuk memacu pendapatan daerah,” katanya. (andi indra)
Jalan Rusak, Hambat Wisatawan ke Mamasa
Written By Unknown on Rabu, 20 November 2013 | 23.46
Label:
pariwisata
,
Wisata
Kuy Website yang paling di Rekomendasikan khusus untuk kalian
BalasHapusPrediksi Akurat Bola - Jadwal Bola - Berita Bola - Majalah Website
Bandar Bola Terbaik Dan Terpercaya Hanya ada di BOLAUTAMA
Agen Sabung Ayam Terbaik - Agen Bandar Bola Terbaik Di Indonesia - Angkor4D
Agen Judi Terbaik Dengan Game Terlengkap | Togel Online - ARTIS4D