MO/Tribun - Mantan Bupati Mamasa M Said Saggaf membantah jika defisit yang terjadi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa saat ini adalah warisan atau kelanjutan dari masa pemerintahannya yakni tahun 2003 hingga 2008.
"Tidak benar jika defisit itu masih kelanjutan dari masa saya. Tahun 2003 hingga 2006 tidak ada defisit. Tahun 2007 dan 2008 ada defisit tapi ditutupi dari silpa dan kelebihan gaji. Tapi, itu juga tidak begitu besar, semuanya masih dalam batas kewajaran," kata Said, Kamis (31/12).
Defisit anggaran di Pemkab Mamasa mencapai Rp 62 miliar. Itu pun masih ditambah dengan utang di Bank Sulsel cabang Mamasa sebesar Rp 30 miliar.
Saat rapat pembahasan APBD dengan DPRD Mamasa, Bupati Mamasa Obed Nego Depparinding, mengemukakan jika defisit yang terjadi saat ini merupakan warisan dari pemerintahan periode sebelumnya.
Hal inilah yang dibantah oleh Said. Karena, menurutnya, selama ia memimpin Mamasa, tidak pernah sekalipun ada laporan defisit dan ia pun tidak pernah mendapatkan data defisit anggaran tersebut.
"Dulu, kami tidak pernah pinjam uang di bank. Bank Sulsel cabang Mamasa merupakan sumber PAD (pendapatan asli daerah) terbesar yang didapatkan dari bunga bank. Jadi, jika meminjam di bank bagaimana cara bayarnya karena bunganya terlalu tinggi," ungkap Said yang juga pernah menjadi Bupati Bantaeng.
Menurut Said, PAD terbesar Mamasa hanya pada angka Rp 5 miliar, itu pun sudah termasuk jasa bank.
Saat masa pemerintahannya, Said menerapkan kebijakan pembangunan multidimensi yakni semua sektor dibangun tanpa ada yang lebih diprioritaskan dibanding yang lain. Tapi, kebijakan ini tidak membuat anggaran menjadi defisit dan pinjam uang di bank untuk membiayainya.(rus)
Defisit di Mamuju Ratusan Miliar
DI Ibu Kota Sulbar, Mamuju, juga terjadi defisit anggaran. Bahkan, jumlahnya lebih besar dibanding di Mamasa yakni mencapai ratusan miliar rupiah. LSM dan mahasiswa kerap kali melakukan demo ke Kantor DPRD Mamuju untuk mempermasalahkan defisit ini.
Menurut Wakil Bupati Mamuju, Muh Umar P, kali ini defisitnya betul-betul parah karena tidak ada lagi dana yang bisa dipakai untuk menutupinya. "Ibaratnya di Pemkab Mamuju terjadi gali lubang dan tutup lubang. Defisit tahun 2008 ditutupi dengan anggaran tahun 2009. Tapi, tahun 2009 ini sudah memprihatinkan," katanya.
Ketua DPRD Mamuju, Sugianto, mengemukakan, pihaknya sudah meminta ke eksekutif untuk menekan defisit sekecil-kecilnya. Anggaran yang dianggap berlebihan dan belum prioritas di APBD perubahan dan APBD pokok dipangkas.(rus)
Home
»
»
Mantan Bupati Mamasa Bantah Mewariskan Defisit Anggaran
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !