MO -- Menjadi tuan rumah Sidang Raya PGI ternyata berdampak bagi pembangunan Kab. Mamasa. Sebuah bandara segera dibangun di Sumarorong. Pembangunan Bandara Sumarorong akan dimulai pada tahun ini, kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, kepada Antara di Mamuju, kemarin (5/1)
Menurutnya, pembangunan bandara di wilayah pegunungan Mamasa itu telah mendapat respon positif dari Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, saat menghadiri acara pembukaan Sidang Raya Gereja yang dilaksanakan di wilayah Mamasa waktu lalu.
"Pak Fredy sudah menjanjikan untuk mengucurkan dana pembangunan bandara yang akan ditempatkan di daerah kecamatan Sumarorong," kata dia.
Ia menuturkan, kegiatan sidang raya di Mamasa waktu itu memiliki makna yang tak ternilai, lantaran pesawat yang ditumpangi rombongan Fredy salah mendarat akibat tak ada bandara yang represhentatif, sehingga saat itu juga langsung direspon untuk segera dibangun bandara.
"Gara-gara salah mendarat di Mamasa, Pak Fredy langsung terobsesi untuk segera membangun bandara udara tahun ini," ucapnya.
Dikatakannya, pembangunan bandara di wilayah itu juga dimaksudkan untuk mempermuda para calon investor masuk ke wilayah itu, mengingat potensi wilayah daerah Mamasa cukup melimpah namun belum tergarap dengan memadai.
"Saya yakin hadirnya bandara itu akan berdampak positip bagi pembangunan di kabupaten Mamasa, apalagi dengan akan rampungnya pembangunan akses jalan transportasi darat yang menghubungkan daerah Toraja (Sulsel)," tuturnya.
Sumber: AntaraNews
Home
»
»
Bandara Sumarorong di Mamasa Dibangun 2010
Salut untuk pak Fredy Numbery dan Pak Adnan yang mau memikirkan kemajuan Kab. Mamasa. Menjadi Pertanyaan kita Masyarakat di Kab. Mamasa: "sudah mampukah kita untuk naik pesawat?
BalasHapushahah, pertanyaan menarik?
BalasHapusjawabannya juga pasti menarik bro...
Kita bersyukur atas rencana Pemerintah membangun bandara tersebut. Fasilitas yang tentunya bisa mendatangkan banyak turis ke daerah Mamasa.
BalasHapusSejalan dengan itu, masyarakat perlu dibangun untuk bisa memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas hidup. Meningkatkan keterampilan untuk bisa menjual sesuatu bagi para pengunjung yang menginginkan oleh-oleh dari Mamasa, tondokta.
Puji Tuhan.
BalasHapussatu lagi berkat buat kabupaten mamasa.
Mudah2an dana pembangunan bandara nanti (kalau betul ada)tiba ke sasaran; tidak diselewangkan oleh orang2 tertentu di mamasa yg hanya ingin memperkaya diri sendiri.
Yustinus
Tidak adakah yang jauh lebih penting dari sebuah "proyek" pembuatan bandara, ataukah hanya untuk kata "proyek" sampai-sampai Sidang Raya PGI-pun dijadikan tunggangan?
BalasHapusBung, Anonim. Sidang PGI pun mesti dipertanyakan manfaatnya, bila tidak berdampak secara rohani maupun kesejahteraan hidup real...
BalasHapusBiasalah..... Di beberapa tempat, jika ada pejabat yang akan lewat; jika jalannya rusak, akan segera dipoles. Jika jalannya belum ada, dibuat 'cara/jalan' biar pejabat ada alasan lewat. Semoga hal ini bukan hanya wacana, karena Pak Fredy n pejabat2 lainnya butuh bandara; tapi memang masyarakat membutuhkannya. Kalaupun Sidang Raya PGI menjadi tunggangan, yang bisa merasakan tunggangan adalah masyarakat pada umumnya (omni pupuli), bukan segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat.
BalasHapuso ya la ma' kappala' o pi te tau sule rokko tondok ya e
BalasHapusmungkina bandara akan di bangun ya..?
BalasHapusaahhh dari dulu..... issu..nya mau dibangun, tapi kok sampai sekarang belum ada relisasinya. lagian gimana caranya turis2 mau datang kalo jalannya aja pada ancur-ancur mending jalannya dulu deh diperlebar kalo perlu sampai 12m terus jangan pake kontraktor lokal undang kontraktor nasional supaya spek pekerjaan bagus kalo kontraktor lokalan sih... yah gini deh baru kena hujan satu hari semalam aja udah rusak lagi...trus satu lagi proyeknya diawasi betul soalnya skarang mamasa lagi jadi sorotan kan soal korupsi para pejabatnya, jadi harus lebih ketat yah pengawasannya. jangan dikasi hati kontraktornya kalo tidak memenuhi spek bongkar aja demi kemajuan daerah ini juga kan . trims bpk sakti
BalasHapus