MamasaOnline - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat, mengakui, Kabupaten Mamuju Utara dan Mamasa hingga kini kekurangan dokter hewan dalam menunjang program swasembada ternak.Di Mamasa belum ada satu pun dokter hewan.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Peternakan Distanak Sulbar, drh.Agus Rauf, usai melaksanakan kegiatan acara workshop pembibitan sapi betina dalam rangka meningkatkan populasi sapi yang diadakan di Hotel Mamuju Beach, Senin.
Menurut Agus, dari lima kabupaten di Sulbar, Kabupaten Mamasa dan Mamuju Utara (Matra) hingga saat ini belum satu pun ada dokter hewan yang ditempatkan ke wilayah itu akibat kurangnya dokter-dokter hewan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.
Makanya, kata dia, pihaknya melakukan koordinasi dengan gubernur Sulbar agar penerimaan CPNS tahun ini juga memberikan porsi khusus untuk mengangkat para dokter hewan yang masih bekerja secara sukarela.
"Dua kabupaten ini harus memiliki dokter hewan untuk membantu masyarakat dalam menangani persoalan penyakit hewan, sekaligus membantu daerah itu untuk meningkatkan populasi ternak melalui program enseminasi buatan," jelasnya.
Sedangkan, tiga kabupaten lainnya seperti di Kabupaten Polewali Mandar, Majene dan Mamuju, tersedia pas-pasan. Itu pun masih membutuhkan tambahan dokter hewan untuk memaksimalkan layanan kepada kelompok tani yang melakukan pengembangan ternak di daerah ini.
Ia menuturkan, sangat riskan jika ada daerah yang tidak memiliki dokter hewan karena jelas akan berdampak pada kurangnya pengawasan terhadap segala penyakit hewan yang terjadi di wilayah itu.
"Jika penyakit hewan mewabah, maka jelas kelompk peternak sendiri yang akan mengalami kerugian besar. Makanya, dua daerah di Sulbar ini harus segera dihadirkan petugas dokter hewan untuk mengawasi penyakit hewan di masing-masing daerah tersebut," papar dia.
Dia mengemukakan, jenis penyakit yang sering menyerang ternak sapi adalah penyakit septichaemia epizooticae (SE) atau yang dikenal sebagai penyakit ngorok yang umumnya disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida.
Sumber: Antara
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !