Junaedi salah seorang warga di Kabupaten Mamasa, Minggu (21/2), mengatakan, poros jalan antara Kabupaten Mamuju dengan Mamasa sering dikeluhkan warga jika melintas di wilayah itu pada saat musim hujan.
Karena menurut dia, jalan antara Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa yang terletak di Desa Lakahang Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa sekitar 50 kilometer dari Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar, rawan terjadi longsor ketika musim hujan.
"Pernah rombongan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulbar dan anggota DPR-RI yang melintas di wilayah Desa Lakahang ke Kabupaten Mamasa terhadang longsor mereka sempat tertahan dan tidak bisa melintas di jalan yang akan dilaluinya di Desa itu,"katanya.
"Kendaraan para pejabat di desa itu juga kesulitan karena jalanan becek untuk dilalui,"katanya.
Menurut dia, sejumlah warga juga yang akan melintas di wilayah itu juga seringkali dihadang longsor di Desa Lakahang yang sewaktu-waktu terjadi longsor apalagi di musim hujan.
Ia mengatakan, jalan di Desa Lakahang rawang terjadi longsor karena di wilayah itu adalah tanjakan karena berada di samping lereng bukit yang dialiri anak sungai dari atas gunung yang kemudian mengalir dan mengikis badan jalan yang belum dilakukan pengaspalan.
"Jika akan melintas di wilayah itu masyarakat harus berhati-hati karena tanah pada lereng bukit di disamping jalan tersebut labil karena terus diterpa hujan sehingga gampang longsor,"katanya.
Ia meminta pemerintah setempat segera melakukan antisipasi dengan membangun bronjong yang dapat menahan longsor jika musim hujan datang.
Jalur Polewali Mandar-Mamasa Rusak Berat
Jalur trans Sulawesi Barat yang menghubungkan Polewali Mandar dengan Kabupaten Mamasa rusak. Ini diperparah saat musim hujan seperti sekarang.
Pantauan yang dilakukan Media Indonesia, Selasa (16/2), kerusakan jalan terparah di jalur vital tersebut berada di desa Kecamatan Polewali, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, serta Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa. Salah satu titik jalan yang mengalami kerusakan adalah tepat di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali. Di tempat ini, jalan sepanjang lima kilometer sudah seperti kubangan, karena jalan yang berlubang berisi dengan air dan lumpur.
Akibat kerusakan itu, kendaraan dari arah Polewali Mandar ke Mamasa maupun sebaliknya harus ekstra hati-hati dan memperlambat laju kendaraan. Jalur ini merupakan jalan vital karena menjadi satu-satunya jalan yang bisa dilalui untuk tiba di Kabupaten Mamasa.
"Ini sudah lama rusak Pak, sejak tahun lalu. Pemprov Sulbar mau memperbaiki tapi sampai sekarang belum ada perbaikan," kata salah seorang warga Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Amri Makkaruba. Menurutnya, yang juga ketua Karang Taruna pemuda desa setempat, masalah lain dari kerusakan jalan di jalur Polewali Mandar-Mamasa ini adalah titik awal pengerjaan jalan.
Awalnya, titik 0 untuk pengerjaan jalan berada di tepi jalan lintas Barat Sulawesi depan masjid Syuhada. Tapi, saat akan dilakukan pengerjaan, titik 0 digeser lebih dari 5 kilometer. "Kalau titik 0 tidak dikembalikan ke tempat semula, kami tetap akan melakukan penolakan," katanya. (FH/OL-04)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !