Umi sejak awal pekan ini telah menjadi pemberitaan besar di sejumlah media nasional.
|
Sikap Presiden tidak berlebih. Umi sejak awal pekan ini telah menjadi pemberitaan besar di sejumlah media nasional. Presiden pun setelah mendapat laporan langsung bertindak. Ia meminta Menteri Kesehatan dan Kepala Dinas Mamuju untuk segera mengambil tindakan prioritas kepada Umi.
"Kami akan bantu biayanya karena ini khas," kata Presiden, Jumat 22 Januari.
Penyakit Umi berawal dari bisul yang tak kunjung sembuh. Karena tidak diobati, bisulnya ditumbuhi ulat. Ulat pun terus berkembang. Setelah dua tahun ulat itu sudah ke mana-mana, dari badan hingga leher. Bahkan yang dikhawatirkan dokter, ulat itu bersarang hingga ke otak.
Umi yang tinggal di Desa Tarinding, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, atau sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat itu, dibawa ke Puskesmas, dukun, dan pengobatan tradisional. Namun kondisinya justru semakin memburuk. Akhirnya pada Mingu 17 Januari, atas saran Kepala Desa setempat, Umi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju.
Di Rumah Sakit Mamuju, anak kelas VI SD ini telah menjalani operasi ringan. Namun hanya sedikit ulat yang bisa diangkat dari tubuhnya. Petugas medis mengatakan, penyakit Umi belum dapat ditangani secara optimal karena untuk mengeluarkan ulat dari tubuhnya memerlukan ahli bedah yang tidak dimiliki RSUD setempat. "Umi harus dibawa ke Makassar," katanya.
Bukan dibawa ke Makassar, pada Selasa 19 Januari Umi malah dibawa pulang. Alasannya klasik, keluarga Umi tidak memiliki biaya untuk membayar biaya rumah sakit. "Kami terpaksa membawa pulang," kata Sumitro, kakak kandung Umi.
Namun, mendengar alasan dana, Istana langsung menyatakan, pengobatan Umi tak masalah. Umi memiliki Asuransi Jaminan Kesehatan Masyarakat. "Tidak ada masalah dalam pengobatan ini," tutur Presiden.
Sumber: http://nasional.vivanews.com
hadi.suprapto@vivanews.com
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !