Sejarah singkat
Tahun 1913/14-1928 Indische Kerk. Indische Kerk melakukan pembaptisan missal pada tanggal 12 Oktober 1914 sebagai awal kekristenan di Mamasa.
Tahun 1928-1947 Zending Christelijke Gereformeerde Kerk (ZCGK) dari Negeri Belanda. Ada dua zendeling ZCGK yang sangat terkenal di kalangan warga Gereja Toraja Mamasa, yakni Ds. M. Geylense dan Ds. A.Bikker.
Tahun 1947-Sekarang Gereja Toraja Mamasa. Gereja Toraja Mamasa ditetapkan menjadi sebuah gereja lokal yang berdiri sendiri pada tanggal 7 Juni 1947 dalam sidang Sinode yang pertama di Minake, Malabo. Sejak Sidang Sinode Perta tersebut sudah 17 kali melasanakan sidang sinode Am. Sidang Sinode Am ke 14 pada tahun 1991 dilaksanakan di Nosu.
Data Jemaat dan anggota
Gereja Toraja Mamasa tersebar dalam 65 Klasis dan 532 Jemaat dan Cabang Kebaktian. Jumlah anggota jemaat secara keseluruhan diperkirakan 125,000 orang. Agak sulit memastikan jumlah anggota jemaat GTM sebab banyak anggota yang rangkap keanggotaan, terutama anak sekolah.
Wilayah pelayanan
Wilayah pelayanan GTM tersebar di 2 Provinsi yakni Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar jemaat GTM berada di Kabupaten Mamasa. Terbesar kedua ada di Kabupaten Mamuju dengan 8 Klasis. Satu Klasis di Mamuju Utara dan satu Klasis di Polewali Mandar. Ada dua Klasis di Sulsel yakni Klasis Makassar dengan 8 jemaat dan 6 cabang kebaktian termasuk satu cabang kebaktian di Jakarta. Klasis Pare-pare yang meliputi kabupaten Pinrang dan kota Pare-pare.
Tenaga Pendeta.
Dalam Gereja Toraja Mamasa dikenal tiga jabatan gereja, yakni Penatua, Pendeta dan Diaken/Syamas. Jumlah pendeta sebanyak 202 masih sangat jauh dari memadai jika diabndingkan dengan jumlah jemaat. Karena itu, masih banyak pendeta yang bertanggung jawab atas beberapa jemaat. Perempuan telah diterima menjadi pejabat gereja sejak sidang sinode Am ke 12 tahun 1982. Meskipun sudah Perempuan sudah diterima sebagai pejabat gereja sejak tahun 1982 tetapi baru tahun 1992 Ester Sumandak diurapi menjadi pendeta Perempuan pertama di Gereja Toraja Mamasa. Saat ini ada kecenderungan jemaat lebih memilih perempuan menjadi pendeta, lagi pula animo perempuan yang memilih studi di sekolah tinggi teologi cukup tinggi. Pendeta perempuan di GTM saat ini berjumlah 53 orang. Ada 2 pendeta GTM yang berpendidikan S3, 9 orang S2 sisanya adalah S1 dan beberaapa yang Diploma 3 dan Sarjana Muda. Ada 2 pendeta perempuan yang sudah selesai Program S2.
Sumber:
(http://www.jalandamai.net/mamasa/profgtm.htm)
Salam Sejatera...
BalasHapusUntuk warga Gereja Toraja Mamasa yang ingin melayani dalam bidang musik gerejawi, atau mendapatkan beasiswa untuk belajar musik gerejawi silahkan belajar di Fakultas Musik Gerejawi di Institut Reformed Jakarta. untuk informasi lebih lanjut lihat di website Institut Reformed Jakarta (http://www.musik-ir.org/)