Pusat Alokasikan Rp 50 M untuk Poros Salubatu-Mamasa

MAMASA -- Pemprov Sulbar berjanji segera menuntaskan pembangunan poros Salubatu Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju yang akan menembus Kabupaten Mamasa hingga perbatasan Kabupaten Tana Toraja (Sulsel). 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh menjawab harapan warga Mamasa, yang sebelumnya mempertanyakan kelanjutan pembangunan jalan yang tergolong dalam proyek strategis nasional.

Menurut gubernur, pemerintah pusat telah berjanji menganggaran lanjutan kegiatan pembangunan jalan dari Salu Batu-Aralle, Mambi-Mala’bo hingga perbatasan Toraja sebesar Rp 50 miliar melalui APBN 2014. ''Pemprov tidak akan berlama-lama. Saya juga mau cepat, kalau perlu kita dalam sebulan bisa selesai. Kita selesaikan semua,'' ujar Anwar seperti dilansir Harian BKM

Megaproyek itu awalnya berjalan pada 2012 dengan alokasi sebesar Rp 370 miliar melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan. Hanya saja, sebagian besar anggarannya dikembalikan ke kas negara. Karena anggaran tersebut baru dikucurkan pada September 2012. Belum lagi mobilisasi alat terkendala medan yang sulit.

Ketika itu yang terserap hanya Rp 50 miliar, sehingga Rp 320 miliar dikembalikan ke kas negara. Penyebabnya, proyek itu tidak dimultiyearskan. Akibatnya, bobot pekerjan yang terserap hingga Desember 2012 saja yang dibayarkan. 

Kondisi terkini, pada beberapa titik poros ini terputus-putus dan tergenang air akibat saluran tidak maksimal tertimbun longsoran. 

Pada Juli lalu, Gubernur bersama Bappenas sepakat melanjutkan proyek pembangunan infrastruktur itu pada 2014. ''Saya meminta diskresi (kebijakan khusus, red) Presiden untuk penganggaran itu. Dan itu dikabulkan pak presiden. Jadi akan ada penambahan lagi,'' papar Anwar.

Pekerjaan jalan tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dari Salubatu sampai Mamasa, dan kedua dari Kabupaten Mamasa sampai perbatasan Toraja. Anggaran yang diusulkan Anwar, masing-masing untuk tahap pertama sebesar Rp 400 miliar dan tahap kedua diusulkan sebesar Rp 350 miliar.

Sumber: BKM