MO -- Pertemuan Raya Perempuan Gereja Indonesia di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menyerukan pemerintah agar memerhatikan masalah infrastruktur, seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi, di daerah terpencil. Hal ini penting untuk meningkatkan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik warga.
Masalah infrastruktur menjadi salah satu dari beberapa butir rekomendasi dari Pertemuan Raya Perempuan Gereja Indonesia, Kamis-Senin (16/11). Seruan ini sekaligus menutup pertemuan yang diikuti 300 peserta itu.
Tokoh perempuan gereja, Pendeta Lies Marantika, menyatakan, Prasidang Raya Ke-XV Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menerbitkan rekomendasi yang ditujukan kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan Bupati Mamasa untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Mamasa.
Sebagai contoh, Kecamatan Nosu yang terletak di lembah dataran tinggi. Kecamatan ini 74 kilometer di sebelah timur ibu kota Mamasa. Kecamatan berpenduduk 4.995 jiwa itu terkenal dengan hasil pertanian dan peternakan, seperti kopi, padi, markisa, avokad, sayur-mayur, ayam, babi, dan ikan air tawar.
”Namun, potensi alam itu tak dapat dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga karena minimnya infrastruktur transportasi, komunikasi, dan listrik,” kata Lies.
Selain soal infrastruktur, Perempuan Gereja juga menyerukan agar Sidang Raya Ke-XV PGI yang akan berlangsung di Mamasa, 18-24 November, mendorong gereja anggota untuk mengembangkan upaya mengatasi kemiskinan melalui program penguatan kelembagaan perempuan gereja, pemberdayaan ekonomi berperspektif jender, serta berpihak kepada rakyat dan bumi. Pemerintah diharapkan juga meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi, terutama di daerah terisolasi. (Ren)(http://cetak.kompas.com)
Home
»
»
Prioritaskan Infrastruktur Daerah Terpencil
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !